Workshop Pengembangan Asesmen Berbasis TKA dan AKM Berbasis Kecerdasan Artifisial di SMAN 1 Manyar

Workshop Pengembangan Asesmen Berbasis TKA dan AKM Berbasis Kecerdasan Artifisial

Gresik — SMAN 1 Manyar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penyelenggaraan Workshop Pengembangan Asesmen Berbasis TKA dan AKM dengan Mengoptimalkan Kecerdasan Artifisial (AI) yang dilaksanakan 3 hari di Bulan Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan membekali guru dengan kemampuan dalam menyusun asesmen modern yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan kompetensi abad ke-21.

Workshop berlangsung selama tiga hari penuh dengan suasana sangat antusias dan interaktif. Para peserta yang merupakan guru-guru SMAN 1 Manyar hadir dengan semangat tinggi untuk mempelajari bagaimana artificial intelligence dapat digunakan sebagai alat bantu menyusun soal yang lebih terstruktur, adaptif, dan berkualitas dalam ranah TKA (Tes Kemampuan Akademik) dan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum).

Kegiatan hari pertama diawali dengan sambutan resmi dari Bapak Ainur Rofiq, S.Pd.,M.Pd. Selaku Kepala SMAN 1 Manyar. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan guru menghadapi era kecerdasan artifisial. Beliau menyampaikan bahwa guru tidak boleh tertinggal dari perkembangan teknologi, karena guru adalah garda terdepan dalam membentuk kompetensi peserta didik.

Setelah acara pembukaan, sesi materi dimulai dengan pengenalan konsep dasar TKA dan AKM, karakteristik soal, serta indikator kemampuan numerasi dan literasi. Peserta juga mempelajari bagaimana asesmen modern dirancang untuk mengukur kemampuan bernalar, berpikir kritis, memahami konteks, dan memecahkan masalah, bukan sekadar menguji hafalan.

Kegiatan hari pertama diawali dengan sambutan resmi dari Kepala SMAN 1 Manyar. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan guru menghadapi era kecerdasan artifisial karena guru adalah garda terdepan dalam membentuk kompetensi peserta didik.

Setelah acara pembukaan, sesi materi dimulai dengan pengenalan konsep dasar TKA dan AKM, karakteristik soal, serta indikator kemampuan numerasi dan literasi. Peserta juga mempelajari bagaimana asesmen modern dirancang untuk mengukur kemampuan bernalar, berpikir kritis, memahami konteks, dan memecahkan masalah, bukan sekadar menguji hafalan.

Pada hari kedua, workshop menghadirkan pemateri utama, Bapak Priyandono,S.Pd., seorang praktisi pendidikan. Beliau memberikan wawasan mendalam mengenai struktur, kaidah, serta standar penulisan soal yang baik dan benar. Penjelasan yang dibawakan beliau sangat sistematis dan mudah dipahami, sehingga peserta mampu mengikuti setiap langkah dengan jelas.

Tidak hanya menjelaskan teori, Bapak Priyandono,S.Pd. juga memberikan contoh konkret pembuatan soal berkualitas, serta menunjukkan perbandingan antara soal yang kuat dan soal yang masih mengandung multiinterpretasi. Kehadiran beliau membuat sesi hari kedua menjadi sangat produktif dan inspiratif, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta mengenai teknik penulisan, analisis indikator, dan cara meningkatkan level kognitif soal.

Di sesi berikutnya, peserta diajak mencoba secara langsung membuat kisi-kisi, merancang stimulus, hingga menghasilkan soal numerasi dan literasi berbasis AI. Suasana workshop menjadi semakin hidup karena para guru secara aktif bereksperimen, berdiskusi, dan saling bertukar ide mengenai hasil yang mereka peroleh dari AI.

Narasumber menegaskan bahwa kecerdasan artifisial adalah alat bantu, bukan pengganti profesionalitas guru. Oleh karena itu, guru tetap harus melakukan verifikasi, revisi, dan penilaian kualitas terhadap setiap soal yang dihasilkan. Peserta dilatih mengevaluasi potensi bias, kesesuaian level HOTS, dan kejernihan redaksi soal agar tidak menimbulkan banyak tafsir.

Memasuki hari ketiga, peserta diminta untuk membuat proyek asesmen lengkap, mulai dari blueprint, indikator, hingga seperangkat soal berbasis AI. Setelah penyusunan selesai, peserta mempresentasikan hasil kerja mereka di depan pemateri dan rekan-rekan lainnya. Sesi presentasi berlangsung penuh semangat, dengan berbagai ide kreatif yang dituangkan guru dalam penyusunan soal.

Yang paling menarik adalah sesi tanya jawab, di mana peserta saling memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait tantangan dalam penyusunan asesmen. Interaksi yang terjadi begitu hangat dan penuh energi positif. Tepuk tangan menyertai hampir setiap presentasi, mencerminkan betapa besarnya antusiasme para guru dalam mengembangkan kompetensi mereka.

Dalam penutupan acara, Kepala SMAN 1 Manyar kembali memberikan apresiasi kepada pemateri Bapak Priyandono,S.Pd. dan kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan dengan penuh semangat. Beliau berharap workshop ini dapat membawa perubahan nyata dalam kualitas asesmen di SMAN 1 Manyar dan mampu meningkatkan kemampuan literasi serta numerasi peserta didik.

Secara keseluruhan, workshop ini berlangsung sangat sukses, ditandai dengan antusiasme tinggi peserta, materi yang mendalam dan aplikatif, serta interaksi yang sangat aktif antara peserta dan pemateri. Optimalisasi kecerdasan artifisial menjadi nilai tambah yang memberikan wawasan baru bagi para guru dalam berinovasi menyusun asesmen modern.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa SMAN 1 Manyar terus berkomitmen untuk maju dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan semangat yang berkobar, para guru siap menghadapi tantangan dunia pendidikan dan menciptakan asesmen berkualitas yang mampu melahirkan generasi berkompetensi unggul.

#Kurikulum
SHARE :
LINK TERKAIT